CONTOH MAKALAH


PENERAPAN  PERMAINAN KECEPATAN DAN KEKUATAN UNTUK MENINGKATKAN LARI CEPAT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 BADAK, KECAMATAN BELIK, KABUPATEN PEMALANG
TAHUN AJARAN 2011/2012




























Disusun Oleh :
Joko triwaluyo
Nim : 6101911166


Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
2011/2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar belakang masalah
Gerakan lari meruakan perhatian anak pokok dari guru pendidikan jasmani. Tugasnya adalah membantu peserta didik bergerak secara efisien, meningkatkan kualitas unjuk-kerjanya ( performance ), kemampuan bekerjanya dan kesehatanya. Karena gerak adalah unsur pokok pendidikan jasmani penting bagi pendidikan jasmani memahami beberapa dimensinya. GERAK LARI SECARA LUAS DIDEFINISIKAN SEBAGAI SUATU PERUBAHAN POSISI DALAM RUANG ATAU TERHADAP BAGIAN TUBUH LAINYA. Semua gerak itu tunduk pada asa mekanika tertentu.
Suatu pemahan bagi tenaga yang bekerja tubuh selagi bergerak adalah penting bila seorang melakukan gerak yang bermakna. Dalam pola gerak yang tersusun baik dapat dikenal tiga komponen gerak, yaitu gerak berkenaan dengan sikap tubuh, dengan transport ( perpindahan tubuh ketempat yang lain ) dan dengan tangan. Anak berkembang dan belajar melelui tiga jalur tersebut. Komponen satu dan dua adalah pola gerak yang digunakan untuk melawan daya tarik bumi yangt melibatkan otot – otot tersebut pada umumnya dipandang sebagai otot –otot besar.
Penyesuaian yang bersifat sikap tubuh ( postura ) merupakan dasar dari semua gerak. Semua pola gerak transport dan tangan harus dimulai dari sikap tubuh. Dalam proses pertumbuhan anak belajar mengangkat kepalanya dan kemudian mengerjakan otot – ototnya untuk duduk. Setelah ia menguasai penyesuaian yang diperlukan untuk sikap tubuh, ia belajar pola gerak maju.
Lari adalah salah satu bagian ( nomor ) yang terdapat dalam cabang olahraga atletik yang pada dasarnya dapat dijadikan menjadi tiga bagian besar yaitu : nomor lari jarak pendek, nomor lari jarak menengah, nomor lari jarak jauh,lari jarak pendek atau sering disebut denga lari sprint adalah suatu cara lari dimana si atlit harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari yang secepat – cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatanya mulai dari awal sampai dengan melewati garis akhir.
Pembelajaran lari cepat siswa kelas V sekolah dasar negeti 04 badak, kecamatan belik kabupaten pemalang, banyak mengalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran dengan hasil pembelajaran siswa yang rata – rata hasil belajarnya hanya mencapai 50% dari jumlah siswa 30 anak, diukur dari ketetapan nilai KKM 68,00. Ini dipengaruhi dari berbagai faktor yang ada diantaranya adalah kurang mengembangkan modifikasi pembelajaran lari cepat diakibatkan dari prmbelajaran yang menonton guru hanya menjelaskan bagaimana tekhnik lari dan cara berlari yang benar dan sebagainya, banyak siswa yang enggan melaksanakan kegiatan yang diberikan oleh guru dipandang bahwa lari adalah kegiatan yang melelahkanbagi anak. Sarana lari cepat seperti block start kurang memadai mengakibatkan siswa tertarik dengan kegiatan lari, lapangan yang digunakan untuk pembelajaran hanya jalan desa, sedangkan halaman sekolah tidak memenuhi syarat untuk pembelajaran lari cepat dikarenakan didesa peneliti jauh dari lapangan olahraga, waktu yang disediakan dalam pembelajaran lari sedikit, itu mengakibatkan aktifitas dan pemahaman siswa sangat berkurang sehingga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai kurang maksimal. Sumber daya manusia kurang pengalaman dalam penerapan tekhnik tekhnik lari yang benar.


B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah yang peneliti uraikan maka pembelajaran bisa mencapai tujuan pembelajaran pada lari cepat perlu dirumuskan pokok permasalahanya untuk mencari solusi bagaimana pembelajaran dapat diterima oleh siswa melalui penerapan pengembangan metode pembelajaran dengan penerapan pembelajaran yang menyenangkan. Untuk rumusan masalah yang dapat peneliti  buat adalah : bagaimana penerqapan permainan kecepatan dan kekuatan meningkatkan lari cepat pada siswa kelas V sekolah dasar negeri 04 badak, kecamatan belik, kabupaten pemalang ?????
C.     TUJUAN PENALITIAN
Pembelajaran lari melalui penerapan perlombaan lari mempunyai tujuan agar siswa dalam melakukan kegiatanya merasa dan menyukai olahraga lari dasar olahraga yang ada, dengan metode pembelajaran yang berfariasi diharapkan siswa mempunyai perbendaharaan pengalaman bermain untuk mendekatkan olahraga lari menjadi hal yang tidak melelahkan, serta memodifasikan sarana atau alat guna menggairahkan siswa dalam bermain yang mengarah pada olahraga lari pada siswa kelas V sekolah dasar negeri 04 badak, kecamatan belik, kabupaten pemalang.
D.     Manfaat penelitian
1.      Bagi guru :
Melalui penelitian tindakan kelas ini penelitian dapat meningkatkan pembelajaran lari cepat melalui penerapan permainan kecepatan dan kekuatan dengan kegiatan yang menyenangkan dan memotifasi siswa dalam pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
2.      Bagi siswa :
Hasil peneliti ini bermanfaat bagi siswa yang bermasalah dalam mengikuti pembelajaran lari cepat dengan cara penerapan kecepatan dan kekuatan untuk meningkatkan lari cepat dengan kegiatan yang konvensional.
3.      Bagi sekolah :
Hasil penelitian ini dapat membantu memperbaiki pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan disekolah.
















BAB II
LANDASAN TEORI
A.     Tinjauan pustaka
1.      Atletik
a.       Pengertian lari
Atletik merupakan “ibu” dari semua cabang olahraga, karena didalamnya terkandung unsur – unsur gerak dasar yang dibutuhkan oleh semua cabang olahraga seperti gerakan jalan, lari, lompat, lempar.
Dilihat dari taksonomi gerak umum, atletik secara lengkap diwakili oleh gerak – gerak dasar yang membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai gerak lokomotor, non lokomotor, sekaligus gerak manipulatif
Jika atletik ditinjau dari jenis ketrampilanya dapat dimasukan kedalam ketrampilan diskrit, serial, dan kontinyu. Serta jika ditinjau dari pola lingkungan dimana atletik dilakukan, maka atletik cenderung masuk pada klasifikasi ketrampilan tertutup ( close skill ).
Oleh karna itu atletik merupakan salah satu mata pelajaran pendidikan jasmani yang wajib diberikan kepada paraq siswa mulai dari tingkat sekolah dasar sampai tingkat sekolah lanjutan, tingkat atas, sesuai SK mendikbud No.0413/u/87.tak terkecuali, di sekolah luar biasapun mata pelajaran atletik merupakan mata pelajaran yang wajib di berikan kepada para siswanya.
Agar pembelajaran nomor jalan dan lari itu dapat berhasil dengan baik, maka unsur-unsur bermain harus menjadi pokok pertimbangan penyelenggaraan.
Nilai-nilai yang terkandung tersbut seperti di kemukakan hans katzenbogner/michael medler. ( 1996 ) adalah :
1)      Pengembangan dimensi bermain
2)      Oengembangan dimensi variasi gerakan
3)      Pengembangan dimensi irama atletik
4)      Pengembangan dimensi kompetisi
5)      Pengembangan pengalaman.
b.      Tekhnik dasar lari
      Karasteristik gerak dan struktur gerak jalan dan lari dalam atletik dapat di uraikan seperti dalam buku pedoman lomba atletik , seri jalan dah lari, ( PBPASI, 1996 ) sebagai berikut :
Gerak dasar jalan dan lari dapat di lakukan dengan :
1)      Maju, mundur dan ke samping
2)      Pada lintasan lurus atau lintasn berkelok-kelok
3)      Cepat dan lambat
4)      Suara gaduh atau tanpa suara
5)      Mendaki atau menurun
6)      Menaiki tangga ( tribune ) atau menuruni tangga
7)      Sendirian, berpasangan atau berkelompok
8)      Bersama anak-anak lain atau melawan anak-anak lain
9)      Menggunakan alat bantu atau tanpa alat bantu
10)  Melewati rintangan
11)  Menggunakan lapangan rumput, lintasan atau lapangan
12)  Di hutan, kebun atau jalan
13)  Dll
   
2.      Pembelajaran
a.       konsep ajaran
Edwin R Guthrie (1886 – 1959 ) mengembangkan teori konting vitas (hubungan ) mengandung arti bahwa suatu respon yang dibangkitkan oleh situasi stimulus akan diulang kapanpun stimulus dan respon berlangsung dalam suatu percobaan pertama. Dalam perkataan lain dapat dinyatakan bahwa suatu pola stimulus akan memperoleh kekuatan asosiasinya yang paling kuat pada terjadi koneksi yang pertama kali dengan respon yang bersangkutan. Pernyataan ini seolah – olah suatu hal yang bertentangan bahwa latihan tidak menghasilkan kesempurnaan ketrampilan.
Supaya mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang arah pembelajaran gerak dasar jalan, dan lari, maka sebaiknya para guru mengetahui dulu rangkaian gerak jalan dan lari.
Berjalan adalah gerak maju dengan melangkahkan kaki yang dilakukan sedemikian rupa, dimana salah satu kaki selalu berhubungan / kontak dengan tanah.
Aktifitas gerak dasar jalan dan lari pada dasarnya hampir sama, yaitu didominasi oleh gerak melangkahkan kedua kaki diimbangi oleh gerak ayunan tangan yang harmonis.
Jalan dan lari termasuk pada kategori keterampilan gerak siklis. Tujuan dari jalan dan lari adalah menempuh suatu jarak tertentu ( tanpa rintangan atau melewati rintangan ) secepat mungkin.
Langkah kaki terdiri dari tahap menumpu dan tahap melayang. Sedangkan gerak kaki mulai tahap menumpu kemudian mendorong ( kaki tolak ) sedangkan kaki ayun melakukan gerak pemulihan dan gerak ayunan.
Kaki tempu : mendaratlah pada telapak kaki bagian depan. Mata kaki, lutut, dan pinggul diluruskan penuh selama tahap mendorong.
Kaki ayun : kaki ditekuk  selama masa pemulihan. Lutut angkat kedepan atas pada tahap mengayun.
Gerakan kaki.
1)      Gerak dorong dari kaki belakang
2)      Kaki mendarat dimulai dengan tumit
3)      Gerakan kaki mendatar bukan melompat
Gerakan lengan : ayunkan lengan kedepan dan kebelekang, kedepan setinggi bahu, kebelakang lewat panggul. Sudut dikut sekitar 90 derajat.

b.      pendekatan pembelajaran lari
            dapat dikatakan bahwa pendekatan secara gestalt mempunyai inti : pelajar atau pemula berkenaan dengan suatu melalui pendemo trasian secara keseluruhan lebih dulu. Ini untuk mendapatkan ide umum ( gross – framework idea ) selanjutnya pemula tersebut menghafalkan dan mengulang – ulang hal yang berarti jauh lebih mudah dan cepat dari pada mengulang hal yang terakhir.



B.     Kerangka berfikir
      Dari uraian diatas, dapat disimpulkan banyak sekali hal – hal yang dapat mempengaruhi tingkat kesegaran jasmani seseorang, salah satunya yaitu melalui aktifitas jasmani. Pendidikan jasmani dapat digunakan sebagai bentuk kegiatan siswa dalam upaya dan sekaligus meningkatkan tingkat kesegaran jasmani. Dengan mempertimbangkan karakter dan perkembangan siswa guru harus dapat merencanakan dengan matang proses pembelajaran.
      Peniliti memfokuskan pada penerapan permainan kecepatan dan kekuatan untuk meningkatkan lari cepat pada siswi kelas V sekolah dasar negeri 04 badak, kecamatan belik, kabupaten pemalang. Dari hasil penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada peningkatan hasil pembelajaran siswa terhadap metode yang dikembangkan penelititerapkan dalam keterampilan siswa, sikap siswa, antusias siswa, pembelajaran yang menyenangkan, dan keaktifan siswa dalam melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai tujuan.
C.     Hepotesa tindakan
      Melalui kerangka pemikiran yang telah disusun sebelumnya maka dapat dirumuskan hipotesa tindakan terhadap peneliti ini adalah sebagai berikut :
      “ penerapan permainan kecepatan dan kekuatan untuk meningkatkan lari cepat pada siswa kelas V sekolah dasar negeri 04 badak, kecamatan belik, kabupaten pemalang”.



























BAB III
METODE PENELITIAN
A.     Waktu penelitian :
Penelitian tindakan kelas ini akan direncanakan dari bulan januari 2012 sampai selesai.
Tabel 1. Rincian kegiatan waktu dan jenis penelitian



No
Rencana kegiatan
Tahun 2011-2012
Des
Jan
Peb
Mar
Apr
Mei
1.









2.



3.
Persiapan
A.  .obsevasi
B. .identifikasi masalah
C . penentuan tindakan
D . pengajuan judul
E . penyusunan proposal
F . pengajuan ijin penelitianpelaksanaan
A . seminar proposal PTK
B . pengumpulan data
Penyusunan laporan
A . penulisan laporan PTK



*
*
*




*
*







*


*













*
*

















*
*














*



1.      Tempat penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom action research ), yang dilaksanakan di sekolah dasar negeri 04 badak, kecamatan belik, kabupaten pemalang.
2.      Siklus PTK
Penelitian tindakan kelas ( PTK ) akan direncanakan dalam beberapa siklus untuk melihat penelitian hasil pembelajaran pada materi cabang lari cepat melalui penerapan model belajar permainan kecepatan dan kekuatan.
A.     Persiapan penelitian tindakan kelas ( PTK )
      Persiapan sebelum penelitian tindakan kelas ( PTK ) dilaksanakan dan sibuat berbagai input instrument yang dikenakan untuk memberikan perlakuan dalam PTK yaitu :
1.      Satuan acara pembelajaran
Dengan kompetensi dasar mempraktekan fariasi gerak dasar kedalam modifikasi atletik serta nilai semangat, sportifitas, percaya diri, dan kejujuran.
2.      Memiliki keterampilan lari cepat, melalui penerapan model belajar permaina kecepatan dan kekuatan dapat melakukan keterampilan lari cepat.
Perangkat pembelajaran berupa lembar pengamatan siswa berupa ceklist, lembar evaluasi, dan lembar pendapat siswa tentang pembelajaran senam ritmik
3.      Daftar kehadiran siswa dan daftar nilai siswa yang diurutkan.
B.     Subyek penelitian
      Subyek penelitian tindakan kelas ( PTK ) ini adalah siswa kelas V sekolah dasar negeri 04 badak, kecamatan belik. Kabupaten

0 comments:

Posting Komentar